Saturday, October 20, 2012

Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Anggito Abimanyu menyatakan akan menegosiasi ulang layanan transportasi agar jemaah mendapat bus yang lebih layak. Anggito, seusai meninjau pelayanan bagi jemaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Kamis (18/10/2012), mengatakan keinginannya agar semua jemaah mendapat bus yang mampu menampung koper jamaah lebih luas. "Saya mau busnya yang menampung koper jemaah di bawah badan bus bukan di atas atap," kata Anggito sambil menunjukkan foto bus yang dimaksud dalam ponselnya. Anggito mengamati pelayanan bagi jemaah sejak kedatangannya di King Abdul Azis Kamis dini hari dan ketika menjemput Menteri Agama RI Suryadharma Ali Kamis malam waktu setempat. Dia juga menyesalkan terbakarnya bus yang mengangkut jemaah dari Madinah ke Mekkah yang seharusnya tidak terjadi karena Muasasah (otoritas pelayanan haji Saudi) dan Naqaba (konsorsium perusahaan bus Saudi) sudah berjanji memberikan pelayanan terbaik. Pemerintah Indonesia sudah mengirim surat protes ke Kementerian Urusan Haji Saudi ke Muasasah wilayah Asia Tenggara dan Naqaba atas bus yang terbakar bersama koper jemaah tersebut. Anggito menginginkan pengalihan layanan bus tersebut dari Naqaba ke perusahaan bus Saptco pada musim haji ini juga. "Sedang dihitung konsekuensi pembiayaannya dan jika disetujui, jemaah haji Indonesia musim haji ini juga mendapat bus yang lebih baik," kata Anggito. Pelayanan melalui konsorsium perusahaan bus yang tergabung dalam Naqaba memang memiliki kualitas bus yang berbeda-beda. Sejumlah perusahaan memiliki bus berkualitas pariwisata dengan penyimpanan koper di bagian bawah badan bus, tetapi tidak sedikit yang mengoperasikan bus model lama dengan penyimpanan koper di atas atap bus. Petugas pelayanan Indonesia di Bandara King Abdul Azis Jeddah acap kali tidak mempunyai pilihan, terutama di gelombang kedua kedatangan jemaah saat ini. Agar tidak terjadi penumpukan dan jemaah tidak menunggu lama, bus kualitas apa pun terpaksa digunakan. Naqaba mengoperasikan bus secara bergilir. Jika jemaah Indonesia mendapat giliran bus yang baik, maka kopernya berada di badan bawah bus dengan kenyamanan lebih baik. Jika tidak, kopernya ditaruh di atas atap.

No comments:

Post a Comment