Saturday, September 11, 2010

Salam lebaran

Bulan RAmadhan telah berlalu
hari kemenangan pun telah berlalu juga
untuk itu mari kita bersihkan hati dan jiwa kita yang bergelimang dosa,,
mari kita sambut hari ini dan seterusnya dengan iman dan taqwa d hati kita.
minal 'aidzin walfaidzin
mohon ma'af lahir batin...

bagi siapa saja yang mengenal kami, kami mohon keikhlasan dan kebesaran hatinya untuk memaafkan kami semua...
readmore »»  

Saturday, August 28, 2010

Kisah Pohon Mangga


Pada suatu haari, Imam Syibli sedang berada di sebuah kebun yang subur. Tiba-tiba kedengaran suara memanggil-manggil, “Syibli… Syibli…”
Imam Syibli berhenti dari pekerjaannya sambil mencari-cari, siapakah yang memenggil-manggil namanya. Ternyata suara itu dating dari sebatang pohon mangga.
“apa maumu memanggil-manggil aku?” Tanya Imam Syibli
Makhluk gaib yang menyatu dengan pohon mangga itu menjawab, “ jadilah orang yang memiliki sifat mulia seperti aku.”
“maksudmu?” Tanya Imam Syibli kurang senang.
“Aku jika dilempari orang dengan batu, maka aku akan melempari orang itu dengan buahku yang lezat-lezat.” Kata pohon mangga tersebut.
Imam Syibli menjawab, “ oh…, memang baik hatimu. Tapi mengapa nasibmu tidak baik penghabisannya?”
Kini si pohon mangga menjadi heran atas tanggapan dari Imam Syibli tersebut. Ia pun bertanya, “maksudmu?”
Imam Syibli menerangkan, “kalau engkau sudah tidak ada gunanya lagi, sudah tua, maka batangmu akan ditebang, daun-daunmu akan digunduli, dan dirimu akan dimangsa api sebagai kayu baker.”
Pohon angga itu dengan sedih berkata, “itulah kesalahanku. Aku tidak seperti pohon cemara, yang bisa condong ke barat bila angina bertiup ke barat, dan akan condong ke timur jika angina bertiup ke timur.”
“jadi, mana yang lebih baik, nasibmu atau nasib pohon cemara?” Tanya imam Syibli.
Pohon mangga menjawab “inilah kebanggaan saya. Memang pohon cemara dapat selamat dengan cara begitu, tetapi kalau sudah tua pohon cemara hanya akan roboh begitu saja, dan tidak akan ada yang mengambilnya menjadi kayu baker, apalagi buat arang. Sedangkan aku, meskipun nasibku dibakar orang, namun aku hancur dengan terhormat. Sebab manusia tidak akan sembarangan membakar tubuhku bila tidak untuk memasak atau keperluan lainnya, separti membuat arang, misalnya. Jadi aku masih ada gunanya sampai akhir hidupku. Abu bekas pembakaran diriku pun masih dicari orang untuk menggosok perabotan mereka, karena abuku terkenal mahal, dan dapat membuat barang-barang logam menjadi bersih dan mengkilap. Jadi nasibku lebih baik dari pohon cemara.”
Imam Syibli mengangguk-angguk kepala tanda menyetujui pendapat pohon mangga , lebih baik mati terhormat daripada menjual harga diri dengan bersikap munafik, bersedia mengikuti arus, ke mana pun angin bertiup.
readmore »»  

Tak Ada Kebaikan yang sia-sia

Tak ada yang sia-sia dalam hidup ini. Al kisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan.
Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang ditemuinya.
Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata “Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.
Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ” Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang kaya raya”.
Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang “Ceroboh” Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan.
Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu pula dengan “kecerobohan” si dermawan.
Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir, tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain.
Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap sutau kebaikan. Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita berikan.
Baca juga kisah-kisah berikut ini ya :
1. Kisah 25 nabi
2. Kisah pohon mangga dan seorang ulama
3. Kisahn nikmatnya berbagi
4. Kisah inspiratif alfed nobel
5. kisah seorang tukang kayu
Semoga postingan-postingan saya ini dapat bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi kita semua amin. 
readmore »»