PT PLN (Persero) tahun ini bakal menjual 2.000 unit mobil listrik
bermerek Evina yang merupakan buatan lokal oleh Dasep Ahmadi. mobil ini
diharapkan bakal mendapatkan insentif dari pemerintah.
Pembuat mobil lokal Dasep Ahmadi berharap, pemerintah bisa memberikan
insentif, sehingga menekan harga mobil tersebut. Dengan begitu, mobil
tersebut dapat bersaing dengan mobil impor.”Saya harapkan bisa produksi
1.000-2.000 unit untuk tahun ini. saya berharap ada subsidi. Di Amerika
dan Eropa sudah dikasih subsidi sekitar 70-30 juta,” kata Dasep ketika
ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1).
Menurutnya, selain insentif produksi, pemerintah juga diharapkan
dapat memberikan subsidi untuk listrik atau energi mobil ini.”Mobil ini 4
jam untuk 135 km. Misalkan Jakarta Bogor bolak balik bisa 120 km atau
sekitar 12 liter, beli Pertamax jadi Rp 120 ribu, kalau listrik 8 km/KwH
tandanya sekitar Rp 15 ribu. Jadi nanti kita buat meteran khusus di
rumah untuk mobil listrik supaya bisa disubsidi listrik untuk mobilnya,”
ujarnya.
Dasep menyatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu uji tim ahli untuk
mendapatkan Nomor Induk Kendaraan (NIK). Yang jelas, lanjutnya, keamanan
mobil ini sudah terjamin.”Bulan April ini diharapkan selesai
pengujiannya. Tingkat safety terujilah, tidak bakal kesetrum walaupun
banjir. Samalah kekuatannya sama mobil lain, kalau tenggelam banjir ya
pasti mati, tapi setengah roda bisalah,” ujarnya.
Dikatakan Dasep, pasar utama dari produksi perdana mobil listrik ini
adalah instansi pemerintah. “Ya selama ini kan mereka menyewa mobil
untuk dinas, jadi bisa beli mobil ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Saat ini harga 1 unit mobil listrik tersebut di bawah Rp 200 juta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment